Kewajiban orangtua untuk menafkahi anknya diatur dalam Pasal 45 (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyebutkan βKedua orang tua wajib memelihara dan menddidik anak-anak mereka sebaik-baiknyaβ, Ayat (2) βKewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putusβ.
Pasal tersebut memaksudkan bahwa adanya kewajiban orantua terhadap anak kandungnya dari hasil perkawinan yang sah, baik dari kewajiban pendidikan, perawatan maupun kewajiban nafkah. Hal ini menjadi wajar bilamana adanya beban kewajiban yang besar bagi orangtua terhadap anak sah nya.
πππ ππ’π¦ππ§π π§πππ€ππ‘ πππ«π‘ππππ© ππ§ππ€ π‘ππ¬π’π₯ π³π’π§π ? π¬π’ππ©π π²ππ§π π¦ππ§πππ€ππ‘π’ ?
βAnak yang dilahirkan dari hasil zina sebaiknya untuk memenuhi rasa keadilan dan kepentingan anak serta hak asasi anak menerapkan pendapat Mazhab Hanafiah dimana anak hasil zina berhak mendapat nafkah dari pihak ayah biologisnya dan keluarga ayah biologisnya RAKERNAS/2012/PERDATA AGAMA/FORMIL/19 Hukum Materiil Nomor 3β
ππ€π¨πππ‘ πππππ : https://linktr.ee/R.A.KURNIAWAN & https://www.facebook.com/groups/579217543379618/?ref=share & Β https://kantorpengacaramagetan.com
advokat wonoasri advokat balerejo advokat dagangan advokat dolopo advokat geger advokat gemarang advokat jiwan advokat kebonsari advokat kare advokat mejayan advokat pilangkenceng advokat sawahan advokat saradan advokat wungu advokat wonoasri